Pengertian
Kesusastraan
Secara etimologi (menurut asal-usul kata) kesusastraan
berarti karangan yang indah. “sastra” (dari bahasa Sansekerta) artinya :
tulisan, karangan. Akan tetapi sekarang pengertian “Kesusastraan” berkembang
melebihi pengertian etimologi tersebut. Kata “Indah” amat luas maknanya. Tidak
saja menjangkau pengertian-pengertian lahiriah tapi terutama adalah
pengertian-pengertian yang bersifat rohaniah. Misalnya, bukankah pada wajah
yang jelak orang masih bisa menemukan hal-hal yang indah.
Sebuah cipta sastra yang indah, bukanlah karena bahasanya
yang beralun-alun dan penuh irama. Ia harus dilihat secara keseluruhan:
temanya, amanatnya dan strukturnya. Pada nilai-nilai yang terkandung di dalam
ciptasastra itu.
Pengertian
Puisi, Struktur Puisi dan jenis-Jenis Puisi
Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran
dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan
semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur
batinnya. Puisi adalah karya sastra tertulis yang paling awal ditulis oleh
manusia. (Herman Waluyo). Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang
dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan
kata-kata kias (imajinatif). (Sumardi).
Pengertian lain dari puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya
dan penuh daya pikat (James Reevas). Puisi merupakan ungkapan pikiran yang
bersifat musikal (Thomas Carlye). Puisi merupakan rekaman dan interpretasi
pengalaman manusia yang penting, digubah dalam wujud yang paling berkesan
(Pradopo). Puisi merupakan bentuk
pengucapan gagasan yang bersifat emosional dengan mempertimbangkan efek
keindahan (Herbert Spencer).
Jenis Puisi
1. Puisi lama
2. Puisi baru
A. Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat
oleh aturan-aturan. Aturan seperti Jumlah kata dalam 1 baris, Jumlah baris
dalam 1 bait, Persajakan (rima), Banyak suku kata tiap baris dan Irama
1. Jenis puisi lama
Mantra adalah ucapan-ucapan yang
dianggap memiliki kekuatan gaib
Pantun adalah puisi yang bercirikan
bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2
baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun
menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki,
jenaka.
Karmina adalah pantun kilat seperti
pantun tetapi pendek.
Seloka adalah pantun berkait.
Gurindam adalah puisi yang berdirikan
tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.
Syair adalah puisi yang bersumber dari
Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau
cerita.
Talibun adalah pantun genap yang tiap
bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.
B. Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi yang tidak
terikat oleh aturan. bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi
jumlah baris, suku kata, maupun rima
2. Jenis Puisi Baru
Balada adalah puisi berisi kisah/cerita.
Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan)
larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi
a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren
dalam bait-bait berikutnya
Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan,
tanah air, atau pahlawan.
Ode adalah puisi sanjungan untuk orang
yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun,
membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu
atau peristiwa umum.
Epigram adalah puisi yang berisi
tuntunan/ajaran hidup
Romansa adalah puisi yang berisi luapan
perasaan cinta kasih
Elegi adalah puisi yang berisi ratap
tangis/kesedihan
Satire adalah puisi yang berisi
sindiran/kritik
Distikon, adalah puisi yang tiap baitnya
terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai).
Terzina, puisi yang tiap baitnya terdiri
atas tiga baris (puisi tiga seuntai).
Kuatrain, puisi yang tiap baitnya
terdiri atas empat baris (puisi empat seuntai).
Kuint, adalah puisi yang tiap baitnya
terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai).
Sektet, adalah puisi yang tiap baitnya
terdiri atas enam baris (puisi enam seuntai).
Septime, adalah puisi yang tiap baitnya
terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai).
Oktaf/Stanza, adalah puisi yang tiap
baitnya terdiri atas delapan baris (double kutrain atau puisi delapan seuntai).
Soneta, adalah puisi yang terdiri atas
empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing
empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris
Struktur Puisi
A. Struktur fisik puisi
Diksi yaitu pemilihan kata-kata yang
dilakukan oleh penyair dalam puisinya
Imaji yaitu kata atau susunan kata-kata
yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran,
dan perasaan.
Kata konkret yaitu kata yang dapat
ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji.
Gaya bahasa yaitu penggunaan bahasa yang
dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu.
Rima/Irama adalah persamaan bunyi pada
puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi.
Tipografi yaitu bentuk puisi seperti
halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya,
hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap
puisi.
B. Sruktur Batin Puisi
Tema/makna (sense); media puisi
adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi
harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
Rasa (feeling), yaitu sikap
penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya.
Nada (tone), yaitu sikap penyair
terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat
menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca
untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca,
dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca
Amanat/tujuan/maksud (itention);
yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca.
PENGERTIAN,
JENIS DAN CONTOH PROSA
PROSA
Pengertian prosa. Kata prosa berasal dari bahasa Latin
“prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan
untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan
untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis
media lainnya. Prosa adalah karangan bebas. Maksudnya adalah penulis prosa dapat secara bebas menuliskan
apa yang ada di dalam pikirannya, tanpa harus terikat oleh aturan tertentu.
Penulis tidak perlu menggunakan bentuk kata yang dibuat-buat agar terasa indah.
Penulis tidak perlu bersusah payah mencari kata-kata atau huruf-huruf yang
bunyinya sama di akhir kalimat. Tak perlu pula menghitung jumlah huruf, suku
kata, dan kata yang dipergunakan untuk mengutarakan ide atau pesannya secara
tertulis. Itulah kebebasan yang dimaksud dalam menulis prosa.
Prosa adalah karangan bebas. Maksudnya adalah
penulis prosa tidak terikat oleh banyaknya baris, banyaknya
suku kata, dalam setiap baris serta tak terikat oleh irama dan rimanya seperti dalam
puisi. Prosa adalah hasil karya sastra yang bersifat paparan atau berbentuk
cerita.Prosa berbeda dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang
dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti
leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang
artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk
mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk
surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media
lainnya. Prosa kadangkala juga disebut dengan istilah "gancaran".
Prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan
prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi
budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa
pun.Prosa biasanya dibagi menjadi empat jenis: prosa naratif, prosa deskriptif,
prosa eksposisi, dan prosa argumentatif.
Contoh-contoh Prosa
- Contoh novel :Ave
Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya
Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.
- Contoh cerpen
:Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk
oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami
oleh A.A. Navis.
- Contoh biografi
:Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara.
Prosa dapat dibedakan berdasarkan pembabakannya, menjadi :
Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum
terpengaruhi budaya barat,
Prosa baru adalah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa
pun.
Perbedaan antara prosa lama dan baru adalah sebagai berikut
:
Prosa lama
1. Statis, lamban perubahannya
2. Istana Sentris, bersifat kerajaan
3. Bersifat fantastis, bentuknya hikayat, dongeng
4. Di pengaruhi sastra Hindu dan Arab
5. Tidak ada pengarang atau anonim
Prosa baru
1. Dinamis, perubahannya cepat
2. Rakyat Sentris, mengambil bahan dari rakyat sekitar
3. Realistis, bentuknya roman, novel, cerpen, drama, kisah,
dsb.
4. Di pengaruhi sastra Barat
5. Nama pencipta selalu dicantumkan
Menurut Isinya Prosa juga dibagi menjadi 2, yaitu:
1.
Prosa Non Fiksi.
Prosa Non Fiksi ialah karangan yang tidak berdasarkan rekaan atau
khayalan pengarang tetapi berisi hal-hal
yang berupa informasi faktual (kenyataan) atau berdasarkan pengamatan
pengarang. Prosa nonfiksi disebut juga
karangan semi ilmiah seperti : artikel, tajuk rencana, opini, biografi, tips,
reportase, jurnalisme baru, iklan, pidato dan feature.
2.
Prosa fiksi.
Prosa Fiksi ialah prosa yang
berupa cerita rekaan atau khayalan pengarangnya. Isi cerita tidak sepenuhnya berdasarkan pada
fakta. Prosa fiksi disebut juga karangan narasi sugestif/imajinatif. Misalnya :
Cerpen adalah cerita rekaan yang pendek dalam arti hanya berisi
pengisahan dengan fokus pada satu konflik saja dengan tokoh-tokoh yang terbatas
tetapi tidak berkembang atau tidak mengakibatkan perubahan nasib pelaku utama.
Alur cerita sederhana hanya memaparkan penyelesaian konflik yang diungkapkan.
Novel berasal dari bahasa Italia, novella yang berarti barang baru
yang kecil. Kemudian, kata tersebut menjadi istilah sebuah karya sastra dalam
bentuk prosa. Novel lebih panjang isinya dari pada cerpen. Konflik yang
dikisahkannya lebih luas. Para tokoh dan watak tokoh pun lebih berkembang
sampai mengalami perubahan nasib. Penggambaran latar lebih detail. Bersamaan
dengan perjalanan waktu terjadi perubahan-perubahan hingga konflik
terselesaikan.
Dongeng adalah cerita rekaan
yang sama dengan novel atau cerpen. Dongeng adalah cerita yang dikisahkan
tentang hal-hal yang tidak masuk akal atau tak mungkin terjadi.
Roman adalah cerita yang mengisahkan pelaku utama dari kecil sampai
mati, mengungkap adat/aspek kehidupan suatu masyarakat secara
mendetail/menyeluruh, alur bercabang-cabang.
Esai adalah ulasan/kupasan suatu masalah secara sepintas lalu
berdasarkan pandangan pribadi
penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan,renungan, ataupun
komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film
dll. Esai bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi.
Resensi/timbangan buku adalah pembicaraan/pertimbangan/ulasan suatu
karya (buku, film,drama,dll.)atau membahas dan memberikan penilaian terhadap
buku yang baru terbit. Isi resensi bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui
karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog,
dll., sering juga disertai penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya
tersebut dibaca atau dinikmati.
No comments:
Post a Comment